Tidak tau kenapa akhir-akhir ini jiwa “enterpreneurs” sejati lahir kembali setelah beberap bulan hilang entah karena tertiup angin atau terbawa banjir. Mungkin karena saat ini kebanyakan belajar teori yang berhubungan dengan masalah itu, mulai dari Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Pengantar Keuangan Publik, Manajemen,Pengantar Akuntansi, Statistik, PPN dan Bahasa Inggris.. Nah lho.. Itukan mata kuliahku semester ini...hahaha. Sebenarnya hampir semua mata kuliah itu membuatku wanna be “an enterpreneurs “meskipun tidak semuanya berhubungan dengan masalah bisnis sih... Entah karena ilmuku yang terlalu mendalam atau malah kebosanan belajar yang membuatku jadi begini. Only God and my self know.. .
Menurut penerawanganku dan berdasar pada fakta yang ada serta kata teman-temanku 7 di antara 10 orang terkaya di dunia hanyalah lulusan SMA (tidak tau apa info ini benar atau salah). Kalau gitu ngapain susah-susah kuliah ya jika tamatan SMA aja bisa jadi kaya???<-----(pendapat orang-orang yang malas kuliah). Dan satu lagi tidak ada orang kaya yang profesinya semata-mata cuman pegawai pemerintahan, pasti ada bisnis sampingan. Seperti kata salah sata iklan di TV “Kalau mau pintar... ya belajar!!!”, seperti itu juga jika ingin kaya ya harus berusaha, tidak cukup cuman menghayal (seperti saya sekarang, masih sebatas khayalan jadi orang kaya, hahaha). Rejeki tidak akan turun begitu saja dari langit tanpa dijemput.
Di masyarakat utamanya di daerahku banyak orang beranggapan bahwa orang belum dikatakan menjadi “orang” jika belum punya NIP (tanda terdaftar sebagai anggota Badan Kepegawaian Negara). Boleh dikatakan 99,99% para orang tua mengharapkan anaknya bisa jadi pegawai negeri. Meraka ( read :para orang tua) rela mengongkosi kuliah anak-anaknya untuk kuliah meskipun dengan mempertaruhkan harta mereka satu-satunya yakni sepetak sawah yang sudah menjadi sumber kehidupan mereka selama ini. Tak berhenti disitu saja, setelah anak-anaknya lulus dari universitas dengan gelar Amd maupun S1, mereka masih lagi kerepotan mencari dana agar anaknya bisa menjadi “itu”. Ya Tuhan...dah mahal-mahal kuliah masih lagi harus merogok saku sedalam-dalamnya agar anaknya bisa jadi “orang”, sungguh miris. Loh kok jadi ngebahas soal kontroversial itu.. Padahal tadi tujuanku ingin menulis tentang jiwa enterpreneurku yang muncul lagi belakangan ini. Ya udah back to topik, menjadi seorang pengusaha tidak harus dimulai dengan modal besar meskipun lebih baik jika modalnya besar sih... Mulailah dari usaha-usaha kecil, banyak kok usaha dengan modal yang tidak terlalu besar, misalnya...(cari di google aja, gw malas ceritain). Yang terpenting adalah semangat kerja, profesional dan jangan lupa banyak-banyak berdoa, rejeki masing-masing orang itu sudah ditentukan sejak lahir sama seperti jodoh dan ajal, tinggal bagaimana usaha kita untuk menjemputnya.
Pesanku kepada teman-teman yang sedang kuliah ataupun yang sudah meyelesaikan kuliahnya di universitas dan sedang mencari pekerjaan, janganlah mengikuti budaya lama itu, boleh sih jadi pegawai asal seleksinya benar-benar profesional tidak cuman berdasarkan kemampuan materi dan koneksi belaka. Masih ada kok departemen-departemen yang penyeleksiannya murni, bebas dari dua unsur itu. Jangan menyulitkan finansial orang tua anda lagi meskipun orang tua anda mampu untuk itu apalagi yang memang sudah sulit finansialnya dengan harus membayar sejumlah uang lagi agar anda bisa jadi “orang”. Coba kalau uang itu dipakai untuk modal anda membuka sebuah usaha. Meskipun hasilnya tidak seinstan jadi pegawai tapi insya Allah lebih berkah dan lebih diridhoi Allah. Saya tidak menganggap diri suci sampai menyudutkan orang lain, tapi ini hanya sekedar berbagi rasa. Mohon maaf kepada yang tidak setuju. Kita belum terlambat kok untuk mengubah budaya, budaya itu lahir dari manusia juga, kitalah yang menentukan budaya. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Jangan biarkan semuanya makin berlarut-larut sampai ke anak cucu kita. Cukup sampai di sini saja. Say “NO KKN” mulai saat ini juga, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar