Minggu, 18 Mei 2008

Bulukumba oh bulukumba

Setelah sholat subuh di masjid dekat rumah saya kembali ke rumah kost, masuk kamar lalu kurebahkan badan yang masih ngantuk di springbed tua yang sepreinya sudah mulai kusam, kuraih ponselku karena biasanya ibuku nelpon hampir setiap subuh, ternyata ada message masuk,
From : Sigma Nurani Rahman
Date : 17/05/2008
Time : 05.02.28 AM
maaf vil,plaksana g ada yg pindah..km dblk.
udah keluar sknya.sy telp tmn..liat aja dintranet.

Saya tidak percaya kalau SK MUTASI yang dinantikan ± sebulan terakhir akhirnya datang juga dan yang lebih saya tidak percaya lagi kalau saya tetap di BULUKUMBA. Kayaknya ini bakal jadi mimpi burukku 4 tahun kedepan atau lebih menunggu mutasi berikutnya. Tidak lama kemudian hpku bergetar lagi. Ibu Niar memanggil…. Saya angkat. “vil coba cek ko intranet, adami bede SK MUTASI, bendaharanya PBB Makassar ibu Syamsi pindah ke Makassar Selatan. Kalau sudah ada printkanka satu nah baru suruh satpam bawa ke rumah”. “Iya bu”jawabku singkat”. Klik. Telepon kumatikan. Segera kuganti pakaian dan kukeluarkan kendaraan. Bapak kost tempatku tinggal keluar dari kamarnya,”vil mo kemana pagi-pagi begini?”. “Mo ke kantor ka mo cek mutasi, katanya teman-teman sudah ada.” Kurang 5 menit kemudian kira-kira jam 6 pagi saya sampai di depan kantor. Pintu depan dan belakang kantor terkunci dan setelah diketuk beberapa kali saya dapat memastikan bahwa tidak ada satpam di dalam. Kemudian saya menelpon salah seorang satpam yang kebetulan saya tau nomor hapenya. Cukup lama menuggu yang ditelponpun akhirnya datang juga. Segera saya masuk dan menuju lantai dua tempatku bekerja, kubuka pintu ruangan dan hawa AC yang sejuk beraroma apelpun menusuk hidungku. Kuhampiri PC kesayanganku, kunyalakan lalu kuklik internet explorer dan kumasukkan alamat situs kepegawaian DeJePe 10.254.236.81. Setelah terbuka, di sisi kiri monitor terpampang kumpulan Surat Edaran, ada beberapa edaran terbaru dan salah satu diantaranya adalah SK MUTASI KANWIL DJP SULSEL,BARAT DAN TENGGARA. Segera kuklik icon itu dan tidak beberapa lama muncullah nama-nama pegawai, kantor asal, dan kantor baru per KPP, paling atas ada KPP Madya Makassar menyusul KPP Pratama Makassar Utara, dan seterusnya lalu sampailah di KPP Pratama Bulukumba. Kuperhtikan satu demi satu nama-nama pegawai ternyata……
Avilasdar NIP 060113339, kantor asal KPPBB Bulukumba, kantor baru KPP Pratama Bulukumba. Ughhhhs…..ternyata still Bulukumba. Apa yang kutakutkan selama ini benar-benar terjadi. Aku masih disini ternyata. Kupukul pipi kananku untuk memastikan ini bukanlah mimpi buruk. Ternyata sakit, itu berarti ini bukan mimpi, ini benar-bear terjadi. TIDAAAAAAA…..AAAAAAK, tak sadar aku berteriak seakan tidak menerima kenyataan ini. Kulanjutkan melihat keseluruhan, ternyata teman-teman sedaerahku yang dulu tugas di Bantaeng dan Parepare pindah tugas ke KPP Pratama Kendari. Sungguh bahagia mereka, dan pastinya orang tua mereka karena paling tidak lebih dekat untuk kumpul bersama lagi. Sedangkan saya harus menghabiskan waktu paling tidak empat tahun kedepan untuk bisa hengkang dari sini dan kumpul bersama orang tua. Allah will give what i need not what i want. Saya memang sangat ingin mutasi dekat kedua orang tua tapi mungkin saat ini yang saya butuhkan adalah seperti ini. Hanya Allah Yang Maha Tau apa rahasia keajaiban di balik semua ini. Pastinya beberapa hari mendatang adalah hari-hari yang berat buatku, semoga saya bisa secepatnya menerima semua dengan ikhlas. Doakan ya….!

Read More......

Minggu, 27 April 2008

55

Kalau kita pernah menamatkan Al Qur’an meskipun sekali saja, kita akan menemukan ayat Al Qur’an yang diulang2 oleh Allah sebanyak 31 kali dalam satu Surah, Surah Ar Rahman. “Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?”. Saya sering berpikir kenapa coba sampe nih ayat diulang beberapa puluh kali. Setiap jam berlalu ratusan bahkan ribuan nikmat Allah yang saya rasakan, mulai dari oksigen yang saya hirup, benda-benda yang saya lihat, suara-suara yang saya dengar dan masih banyak lagi. Terkadang saya menyadari bahwa ini adalah nikmat, kadang juga saya sadar bahwa semua ini adalah nikmat Allah tapi saya lupa bersyukur. Pernah terpikir kalau seandainya salah satu nikmat ini dicabut oleh Allah, misalkan penglihatan. Coba pejamkan mata anda selama semenit!!! Apa yang anda rasakan…GELAP dan serasa sesak dunia sekitar. Orang yang menderita rabun saja susahnya minta ampun apalagi yang buta. Itu baru contoh kecil, masih banyak contoh yang lain. RENUNGKANLAH.’Maka Nikmat Tuhanmu Yang Mana Yang Kamu Dustakan???????’ Nikmat yang kita rasakan saat ini boleh jadi esok atau lusa akan dicabut. Perenunganku di 1/2 malam senin, 28 April 2008.
Tulisan saya khususkan buat diriku sendiri yang sering LUPA.

Read More......

Jumat, 28 Maret 2008

Riwayat Pendidikan Bag. 1

Mengenyam pendidikan pertama kali saat saya berusia 7 tahun 9 bulan di TK WALAMBENO WITE (1992), usia yang sudah cukup tua sebenarnya (emang), berhubung baru belajar berlari karena saat balita saya sering sakit-sakitan. Itupun saat mendaftar di TK bukan saat penerimaan siswa baru tapi saat tahun baru 1992 (jadi di TK hanya ½ tahun), sebenarnya sih sudah tidak bisa lagi menerima siswa tapi berhubung Kepala Sekolah TK itu kakekku (adik dari ayahnya ayahku) maka saya diterima dengan senang hati karena sebelumnya saya tidak mau sekolah maunya nyantai terus. Saat TKpun saya biasanya hanya masuk hari Sabtu saja (karena hari itu ada makan-makannya di kelas hehehe, tapi SERIUS emang kayak gitu kenyataannya). Bulan Juli 1992 saya masuk SD di SDN NO 1 RETE (Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna berjarak (s) ± 80 km sebelah Barat Daya Kota Raha, bisa ditempuh dengan waktu (t) 1 jam 20 menit jika kecepatan rata-rata (v) kendaraan yang kita tumpangi 60 km/jam, tapi jika ditempuh dengan waktu 5 jam, kesimpulan apa yang bisa ditarik??? Jawabanya adalah rajin-rajinki servis kendaraan ta nah…mogok mungkin itu, atau bisa juga bannya bocor dan jauh dari lokasinya press ban). Saat penaikan ke kelas III ayahku pindah tugas ke SMP 2 Raha, sayapun ikut pindah ke kota itu meskipun harus pisah sama ibu tercinta karena beliau baru pindah 1 tahun kemudian ke SMP 1 Raha. Oleh ayah, saya didaftarkan di SDN NO 8 Raha yang sekarang berganti nama menjadi SDN NO 9 Raha karena kebetulan anak-anak tetangga semua disekolahkan disitu jadi saya ngikut ajah. Saat awal masuk ke sekolah baru susah banget menyesuaikan diri dengan anak-anak kota yang notabene lebih modern dibanding anak desa seperti saya, mulai dari cara berpakaian maupun dialek bahasa (ini yang paling susah dan  terasa sekali bedanya) karena saat itu saya masih sulit ber-Bahasa Indonesia dengan baik dan jauh sekali dari kebenaran. Karena kebetulan di kelas III saat itu wali kelasku juga adalah pindahan dari desa yang kebetulan satu desa sama saya cuman beda sekolah ajah, maka saya tidak mengalami cukup banyak masalah dalam belajar. Cawu pertama saya berhasil mengejutkan teman-teman kelasku dengan menyabet juara I di kelas. Di kelas-kelas berikutnya gelar juara I selalu saya raih kecuali saat cawu I di kelas V saya mendapat juara II, emang sih kenyataan pahit namun harus tetap diterima. Saya menyelesaikan pendidikan di sekolah itu pada tahun 1998 dengan raihan NEM tertinggi diantara teman-temanku dengan jumlah 39,89 untuk 5 mata pelajaran yang diujikan.
                Saat masuk SMP oleh ayah (oleh ayah teruuuus, maklum anak manja = mandi jarang, hehehe) saya didaftarkan ke SMP 2 RAHA tempat ayahku mengajar, sebenarnya malaska masuk ke situ takutnya ada KKN antara siswa dan guru (hehehe siswa yang baru masuk SMP mana ada sih yang paham soal gituan), tapi karena satu dan lain hal terpaksa masuk juga ke sekolah itu. Saat pembagian kelas dan seluruh calon siswa sudah mendapatkan kelasnya masing-masing tinggal beberapa orang saja yang belum masuk daftar dan sialnya saya termasuk salah satunya. Kami kemudian dipanggil ke depan ± 400 calon siswa, iiiiiih malunya minta ampun. Salah seorang diantara kami yang saya ingat sampai sekarang adalah Stevany Tandiabang (mudah-mudahan dia masih mengingatnya juga)  yang kebetulan saya ingat karena dia tetangga jauhku tapi masih satu jurusan dengan rumahku (maksudku rumah orang tuaku). Saya kemudian disuruh masuk ke kelas I.8 (disitulah saya bertemu dengan Muhammad Riski Nindar = saat ini beliau bertugas di KPP Menado dan Harjum = saat ini dia masih mengenyam pendidikan di Universitas Hasanuddin, fakultas MIPA, jurusan Fisikia yang juga dengar-dengar beliau tentor bimbel di JILC. Mereka adalah siswa-siswa berotak intel pentium 4, hardisk 160 giga, ram 2 giga, VGA card 512 MB, dan fasilitas lainnya yang tak perlu disebutkan (maklum cuman ini yang saya ingat) mirip PC bantuan dari kantor pusat yang saya pakai sekarang hehehehe). Setelah saya pulang di rumah, saya lansung tanya ke ayah, "pa kenapa tadi saat pembagian kelas, namaku tidak terdaftar?", ayahku bilang,"aduuuh saya lupa daftar ulangkan namamu." Saya jengkeeeel, inimi ini, saya bilang nanti saya urus sendiri. Itulah sekelumit riwayat pendidikanku, masih panjaaaaang tapi sampe disitumi saja dulu, masih banyak lagi peristiwa-peristiwa aneh dan lucu lainnya. TO BE CONTINUED…kalo mau baca kisah lengkapnya beli ajah di toko-toko buku terkenal di kota Raha dan Bulukumba, tidak untuk kota lain (maaf yah….☺) masih dalam tanda () perasaan di Raha dan Bulukumba tidak ada toko bukunya hehehe.

Read More......

Senin, 24 Maret 2008

Cita dan Cinta

Stres……..
Hanya itu yang saya rasakan 2 hari terakhir ini. Bagaimana tidak kemarin pagi, senin 24 Maret 2008 adalah hari keberangkatanku pulang ke tempat pengasinganku. Pagi itu setelah pamitan dan cipika cipika dengan kedua orang tua saya berangkat dengan motor kesayanganku menuju pelabuhan tondasi yang letaknya ± 60 km dari rumah. Perjalanan yang melelahkan…bukan karena jaraknya tapi kondisi jalannya yang berlubang dan becek karena baru saja diguyur hujan kira-kira seminggu terakhir sejak pertama saya datang ke kota raha ini. Kira-kira 75 menit kemudian sampailah ditempat tujuan pelabuhan Tondasi. Sesampai di sana keadaanya sunyi, tak ada penumpang, tak ada mobil-mobil ekspedisi yang biasanya menggunakan jalur penyebarangan Pelabuhan Tondasi (Raha) -Tanjung Bira (Bulukumba) ini. Saya berpikir, wah terlambat deh…mungkin kapalnya sudah berangkat pagi tadi. Saya menghampiri kantor pelabuhan, tutup. Tak ada seorang pegawai pelabuhanpun yang menampakkan batang hidungnya. Setelah mondar-mandir si sekitar gedung itu, tak ada seorangpun yang bisa memberikan informasi. Tak jauh dari kantor itu ada sebuah warung kecil yang biasa dijadikan tempat makan dan minum para calon penumpang, saya menghampiri warung itu dan menanyakan soal kapal yang akan berangkat. Menurut informasi dari penjaga warung, kapal yang biasanya berlabuh hari sabtu sore dan berangkat kembali senin siang ini sampai saat ini belum berlabuh. Tidak ada yang tau kapan kapalnya akan tiba disini. Setelah bosan menunggu beberapa jam dan berhubung disitu tidak ada jaringan telepon saya memutuskan untuk pulang kembali ke rumah. Di perjalanan saya di guyur hujan lebat….ih…sialnya….akhirnya saya berteduh karena memang kondisi badan tidak begitu fit dan takutnya akan makin parah. Setelah hujannya mulai reda saya kembali memacu kendaraan. Sesampai di rumah ibu kaget ½ hidup melihat saya kembali, dan baru mengerti setelah saya jelaskan. Setelah istrahat dan sholat zuhur, saya pergi ke agen PELNI yang merupakan jalur alternatif lain menuju makassar meskipun dengan risiko tanpa motor kesayanganku. Tapi kapal PELNI pun adanya cuman hari Rabu (2 hari kemudian). Humzzzzzzz…makin stres padahal cutiku berakhir hari ini, gimana nih??? Sesampai di rumah saya langsung tidur, gak tau lagi mau ngapain. Sore harinya saya menghubungi teman kantor soal perpanjangan cuti sampai waktu yang tidak jelas. Esok paginya (hari ini) saya iseng-iseng ke tempat mangkal mobil ekspedisi, dan alhamdulillah mobil-mobil makassar udah banyak artinya semalam kapal sudah tiba. Setelah berbincang dengan salah satu sopirnya, katanya kapalnya belum jelas waktu berangkatnya entah esok atau lusa. Meskipun sedikit kecewa tapi saya bersyukur paling tidak kapalnya sudah ada tinggal nyari info lagi kapan berangkat menuju Tanjung Bira. Soal kantor….terserahlah mau diberi tambahan cuti atau apa yang jelas saya mau nunggu kapalnya berangkat soalnya saya tidak mampu pisah dengan motorku.

Read More......

Kamis, 24 Januari 2008

Romantic Night

Malam ini pukul 12 untuk yang kesekian kalinya saya baru pulang dari tempat kerja, kurang lebih sejak sebulan terakhir hampir semua waktuku kuhabiskan di depan monitor, ngentri data. Kurebahkan tubuhku yang sudah mulai mengecil tersedot radiasi komputer kali ya…. Ku ambil handphone, kubuka inboxku, pesan terakhir yang kuterima 3 hari yang lalu, dari seorang teman yang jauh disana, sms nasehat gitu yang membuat aku berpikir panjaaaaang. Kucoba untuk mengucapkan sms terimakasih ke dia tapi tak terkirim, kupikir jaringan sibuk kali yah…. Kupencet *555# ternyata pulsaku sisa Rp 289,-, oooooh Ya Allah pantasssss…dari tadi gak terkirim2. Kubatalkan niatku, besok2 kali ya kalo dah isi pulsa lagi baru dibalas. Kubuka file music, kucari lagu apa yang cocok didengar jam segini, kuputuskan untuk mendengarkan lagu ‘bunda’ melly goeslaw. Kupadamkan lampu kamar biar lebih menghayati.
kubuka album biru penuh debu dan kusam
kupandangi sebuah gambar diri kecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang tentang riwayatku
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang
nada2 yang indah slalu terurai darinya
tangisan nakal dariku akan jadi deritanya
………………………………………………
tak terasa air mataku menetes setitik.
ibu aku merindukanmu….
kiranya Allah mengizinkan aku ingin selalu ada didekatmu di saat2 lanjut usiamu.
saat2 kau butuh perhatian dari anak2mu, saat jiwamu manjadi anak2 kembali saperti anak2 yang haus akan kasih sayang dan perhatian.
ayah…. bukannya aku tidak merindukanmu….
jangan cemburu wahai ayahku yang gagah…
aku juga sangat mencintai dan merindukan sosok yang berwibawa dan bijaksana seperti ayah sebagaimana aku merindukan ibu.
tapi….
apalah dayaku…
aku kini adalah abdi negara dan bangsa…
abdi ummat ayah…..
anak-anak kalian kini berada jauh dari pandangan kalian,
mencari keridhaan Allah,
ini juga kan harapan kalian agar kami menjadi manusia berNIP,
ini adalah resiko dari sebuah cita2.
Saya hanya berharap agar segera dipindah tugaskan ke daerah yang paling tidak terjangkau untuk lebih sering bertemu kalian.
Bagi yang baca mohon doanya yah!!!!
Ku posting blog ini beberapa kali tapi selalu error…
Duh…baru aku ingat ternyata pulsaku sudah habis.
kusave saja d my document untuk dikirim kemudian kalo dah ada pulsa. Kupasang alarm pukul 04.45 biar bisa shalat subuh berjamaah d masjid dekat rumah.
Kuletakkan handphoneku d sisiku kupejamkan mata.
BISMIILLAH…
ZZZZZZZZZZZH……



(diambil dari blog friendster,This entry was posted on Thursday, January 24th, 2008 at 3:57 pm)

Read More......