Bagi para cewek, nama WE (Winning Eleven) berarti satu kata, MUSUH! dan JAUHIIII! Eh, itu dua ya?
Sebaliknya, bagi cowok, WE menggambarkan kenikmatan dan keasyikan tiada tara. Termasuk bagi mereka yang bukan gamer, atau tidak memiliki Playstation 2 sekalipun. Rata-rata cowok pasti bisa bermain WE.
Yoih, bagi cowok, kenikmatan bermain WE itu bisa disamakan dengan nikmatnya pulang kampong saat lebaran. Ini serius lho... Apalagi kalau sudah larut dalam pertandingan dengan teman (kompetisi). Benar-benar jadi lupa diri. Lupa waktu (dari pagi sampai pagi lagi, halah berlebihan ini mah…), lupa makan, bahkan lupa punya cewek. Asal jangan lupa sholat loh ya buat yang muslim. ^o^
Ini kejadian nyata ketika saya dan temen-temen sekantor menggelar kompetisi WE di “rumah” saya. Ketika sedang asyik-asyiknya bertanding, hapenya berbunyi. Rupanya ceweknya menelpon untuk mengingatkan minta jemput.
Dan jawaban yang keluar dari mulut si cowok cuma :
“heh, ya”
“oke..”
“iyaaa..iyaa...”
“enggak, nggak ngapa-ngapain kok...”
“ya..ya, ntar saya telpon lagi ya...daag...”
klik...
Itu dilakukan sembari tetap memegang stik, tanpa punya keinginan melepas sedetikpun pandangannya dari layar dinding. Saya sendiri sih belum pernah bertengkar sama cewek gara-gara main WE, karena memang gak pernah dihubungi. Heheh.
Lalu, mengapa cowok begitu cinta dengan game asal Jepang ini?
Pertama, secara logika, hampir 80 persen cowok termasuk gila bola (gibol). Jadi, wajar dong kalau mereka kemudian menggemari game bola. Bahkan saya yang tidak termasuk dalam kategori gibol saja begitu teradiksi dengan game ini. Hehehe.
Percaya atau nggak, perbandingan durasi permainan game WE dengan puluhan DVD game PS 2 lain di CD case saya kira-kira sekitar 80 : 20. Jadi intinya, setiap main PS2, ya main WE.
Kedua, gameplay WE memang sangat adiktif. Benar-benar mirip dengan sepak bola aslinya. Dari caranya menendang, mengoper, menggocek, sampai menyusun/mengganti formasi yang begitu detil.
Hebatnya lagi nyaris tak ada formula khusus yang membuat seorang pemain bisa menang terus menerus. Karena skill rata-rata setiap pemain WE kurang lebih sama (kecuali yang memang tekun, setiap hari main berjam-jam), seperti arsyad. Hahahaha. Karena itu, masing-masing merasa memiliki kans yang sama untuk mengalahkan lawannya.
Ketiga, cukup satu kata, seru!
Pernah lihat cowok menonton Piala Dunia kan? Keseruan bermain WE bisa disamakan dengan itu. Apalagi kalau kompetisi, dijamin teriakan, umpatan, dan ledekan bakal membahana diseluruh ruangan. Apalagi kalau ada hadiahnya.
Keempat, WE = Harga Diri. Ini masih ada kaitannya dengan nomer dua. WE berhubungan erat dengan harga diri seorang cowok. Pemain yang kalah, dijamin akan mendapat “hinaan” bertubi-tubi dari teman-temannya seperti tolo, dongo, manusia bodoh, nggak pantes idup, lemah, dan masih banyak lagi (bentuk hinaan menyesuaikan dengan adat serta bahasa setempat ^o^).
Yang mengasyikkan lagi, WE berkaitan erat dengan mental. Maksudnya begini, kalau sedang bertanding, nggak cuma tangan di stik saja yang bekerja, tapi “mulut juga berbicara”, yang bikin hati panas.
Misalnya :
“alah, tendanganmu kaya banci! Gawangnya kurang lebar tuh?”
“wakakakaka, tendangan putus asa!”
“mainmu lho, kaya orang baru pegang stik saja!”
“ih, cuma segini skillmu! Belajar 10 tahun dulu baru lawan saya!”
“ih, mainmu cacat, se-cacat wajahmu!”
hehehe. “perang mulut” tadi dijamin bakal menaikan tensi emosi. Dan, kalau emosi meningkat, justru permainan makin nggak terkontrol dan bola jadi mudah terebut. Karena itu, selain keahlian jemari mengolah bola di joystick, kemampuan menahan emosi juga penting.
Intinya, WE adalah pertandingan yang sangat kompleks. Bahkan, menurut teori saya sendiri, saat bermain WE, 80 persen konsentrasi otak terpakai. ^o^
Bukti nyata, coba sekali-sekali ajak omong cowok yang lagi asik tanding WE. Jawabannya pasti singkat-singkat, kalau nggak “ya”, “tidak”, “he-eh”, atau “apa? Apaa?”. DIJAMIN.
Last but not least, sensasi saat kita mencetak gol itu tiada tanding. Perasaan mempecundangi lawan, merengguk kenikmatan, rasanya seperti dapat jawaban salam sayang dari cwek yang kita tunggu lebih dari enam tahun. Hahaha.
Senin, 16 November 2009
GILA Winning Eleven
(dari catatan facebook pada 16 November 2009)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar